
scratch.
seraya berserah kepada Sang Pencipta
ilusi temaram kembali membentang semesta
raga yang perlahan rengsa
kian terundung nestapa
pula, derai rintik suara alam
sudah terlalu fasih menyaksikan luka
perihal
hal perih
seperti berjelaga dalam ilusi
sirna seketika harapku pada dunia
adalah aku
merefleksikan diri disandingi bias cahaya
angan yang perlahan sirna
kembali menampakkan luka
akankah aku bisa melaluinya?
sesulit apakah hariku tanpanya?

jika berbicara perihal ditinggalkan atau meninggalkan, mungkin aku ditakdirkan untuk selalu berada pada satu keadaan. Ayah, aku sudah lelah berdeliberasi dengan diri ini, lelah menyaksikan luka yang ku cipta sendiri.
